foto : istimewa
SUBANG – Banjir dan Rob yang kerap menghantui petambak di wilayah Pantura Kabupaten Subang akhirnya menjadi sorotan Pemda Subang.
Melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Kabupaten Subang, lima desa diwilayah Pantura Kabupaten Subang di normalisasi.
” Awalnya kami mendapatkan aduan dari masyarakat dan petambak disana, bahwa tiap banjir tambak milik masyarakat selalu terendam dan mengalami kerugian miliaran rupiah,” ujar Kepala Satuan Pelaksana BPBD Subang Udin Jazudin, Jumat 24 Januari 2025.
Normalisasi di lima desa yaitu Desa Legonwetan,Tegalurung, Pangarengan, Sukasari, dan Mayangan. Adapun normalisasi yang dilakukan menggunakan dua backhoe dari pihak ketiga dan BBWS Citarum.
Diberi waktu 14 hari untuk normalisasi, masing – masing desa akan di keruk seluas 7 kilometer untuk menahan intensitas air agar tidak merendam tambak masyarakat.
” Kerugian akibat terendamnya tambak milik masyarakat disana mencapai miliaran rupiah, oleh karena itu kita lakukan normalisasi secara berkala,” kata Udin.
Salah satu petambak, Saepudin mengatakan, di bulan September 2024 lalu dia mengalami kerugian hingga Rp70 juta akibat banjir yang merendam tambaknya.
” Saya rugi Rp70 juta, Padahal sebentar lagi panen,” tuturnya.