Lompat ke konten
logo info aktual subang
Ads.
Home » MAL Pujasera Gagal Dibangun? Teras Budaya Jadi Pilihan

MAL Pujasera Gagal Dibangun? Teras Budaya Jadi Pilihan

foto : ist

SUBANG – Pembangunan MaL Pujasera yang sempat di gembar – gemborkan Pemda Subang menjadi Mega MaL kini tak ada kabarnya lagi.

MaL berkonsep luxury class yang diprediksi akan menelan biaya konstruksi Rp700miliaran, dengan bangunan yang diberi nama Pesona Subang MaL ( PSM ) itu akan berdiri dilahan 1,2 hektare milik Pemda Subang.

” Kami belum bisa menyampaikannya, apakah Pesona Subang MaL jadi atau tidak dibangun di Pujasera,” ujar Direktur Utama PT.Subang Sejahtera ( BUMD ) H.Azis Muslih belum lama ini.

Padahal, kata Azis, MaL yang dalam desainnya terdapat kolam renang, convention center,hotel, bioskop dan lainnya itu sudah siap untuk dibangun. 

Menelisik kendala pembangunan MaL di Pujasera Subang terletak pada keinginan para pedagang sekitar, termasuk keinginan masyarakat Subang yang lebih menginginkan Pujasera dijadikan teras budaya.Konsep tersebut  berlaku di seputar jalan Malioboro, Yogyakarta yang mana kebersihan, produk murah, akses yang tak terbatas didambakan oleh masyarakat Subang.

Terlebih, konsep teras budaya akan memudahkan masyarakat yang tidak ingin dipusingkan dengan permasalahan parkir kendaraan, bebas kendaraan bermotor hingga sentra UMKM yang tersedia.

Warga Subang Nisa Miftahul ( 24 ) mengatakan, rencana pembangunan MaL Pujasera lebih baik dirubah dengan konsep yang lebih sederhana, seperti memadukan modernisasi dengan budaya lokal.

” Ini Subang, masyarakat nya ingin yang harga barang murah, selalu berbelanja di pasar tradisional, dan ga suka bermacet-macetan,” ujarnya.

Senada dengan Nisa, Warga lainnya Nanda menginginkan pasar pujasera segera direvitalisasi tanpa meninggalkan kekhasan bangunan pasar yang memiliki singkatan Pusat Jajanan Serba Ada ( Pujasera) itu.

Dia meminta kepada Bupati Subang, agar membuka ruang publik di Pujasera untuk lintas generasi, dimana peluang Pujasera untuk di kunjungi Gen zilenial , milenial, hingga bommers sangat tinggi.

“Tolong dong pak Bupati, buka ruang publik di Pujasera, buat lebih nyaman tanpa ada gangguan, ”  serunya.( Nsa )