SUBANG – Bubur tanpa ayam memang terdengar janggal di telinga, karena biasanya bubur ayam pastinya menggunakan ayam suwir untuk topingnya.
Namun itu tidak berlaku untuk bubur aja yang berlokasi di Blok Jagal, Pujasera Subang, bubur legendaris dari generasi ke generasi tersebut hanya menggunakan bawang daun,kacang, dan kerupuk untuk topingnya.
” Katanya sih legend, makanya nyobain makan disini,” ujar warga Gang Rasidi, Subang Nella ( 22 ).
Mahasiswi STKIP Subang itu mengaku tertarik dengan konsep bubur tanpa ayam, terlebih peminat nya sangat banyak.
Perpaduan bubur polos dengan bumbu racikan, serta toping makin menggugah selera makan, ditambah suasana pagi hari di area pasar Pujasera.
” Dapet porsi terakhir, unik juga bubur tanpa ayam peminat nya lumayan banyak,” katanya seraya tersenyum.
Penjual Bubur, Ayum ( 60 ) mengatakan konsep bubur tanpa ayam sengaja disuguhkan agar menjadi pembeda dengan bubur ayam lainnya.
Warga Sompi – Subang itu mengaku, pelanggannya berasal dari dalam dan luar daerah Subang,mulai dari Pagaden, Kalijati, Purwakarta hingga Jakarta.
” Saya generasi kedua ya, awalnya orang tua saya yang berjualan, Alhamdulillah laris manis,” ujarnya, Sabtu 7 Desember 2024.
Meneruskan usaha sejak tahun 2000 an, Ayum mengatakan bubur dengan konsep sederhana memikat para penikmat bubur ayam, memang awalnya banyak pembeli yang heran karena bubur yang dijual tanpa suwiran ayam, namun mereka malah ketagihan.
Menghabiskan beras 5-6 liter perhari, Ayum mengatakan tidak ingin pindah lokasi dalam menjalankan usahanya.
” Meneruskan usaha orang tua, tentunya ada permintaan kan, itu salah satu alasan masih berjualan disini,” katanya.(NSA/Ygo)